Cahaya Perubahan, Rejang Lebong - Belakangan sejumlah kalangan Warga mempertanyakan kualitas aspal yang digunakan para pekerja BPJN Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk melakukan upaya tambal sulam di ruas jalan nasional Air Meles Atas Kecamatan Curup Timur. Pasalnya, belum genap setengah tahun, jalan yang di tambal suka pada Maret 2025 lalu saat ini kembali rusak dan dilakukan tambal sulam kembali.
Elvan (35), salah satu Warga pengendara, Selasa (15/7) yang kerap melintas di ruas jalan tersebut mengaku merasa aneh lantaran melihat kegiatan tambal sulam yang di lakukan kembali di titik ruas jalan yang sama, padahal baru tiga bulan lalu baru di tambal sulam.
"Saya rutin melintas di jalan itu Pak. Memang sudah rusak kembali beberapa waktu lalu. Padahal, baru ditambal suka pada bulan tiga kemaren, kok sudah rusak dan kini kembali ditambal lagi," ujarnya.
Dilanjutkannya, terdapat dugaan kuat jika aspal yang digunakan untuk tambal sulam sebelumnya kualitasnya diragukan. Sehingga mudah rusak kembali.
"Kalau begitu caranya jelas sudah boros anggaran Pak. Kalau setiap 3 bulan sekali harus diperbaiki terus. Lebih baik pak spa kualitas bagus sekalian. Saya rasa akan lebih berkualitas dan tahan lama," ujarnya.
Dikonfirmasi, Jumadi selaku pelaksana lapangan kegiatan tambal sulam mengaku jika rusaknya jalan disebabkan oleh beban lalu lintas yang berlebihan, yang melebihi kapasitas yang dirancang.
"Beban lalu lintas yang ada melebihi kapasitas yang dirancang. Hal ini menyebabkan jalan menjadi rusak lebih cepat dari yang diharapkan," kata Jumadi, Selasa (15/7).
Tak hanya itu, Jumadi juga mengaku jika apa yang digunakan berasal dari AMP Slamet Grup sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan.
"Kalau kami hanya melaksanakan saja di lapangan. Untuk pembelian aspal dan pengelolaan anggaran dikirim dari Kantor Pak," ujarnya. (Ifan)

Tulisan ini memiliki 0 komentar